Sumber: Google Images
Nyawww - Sebelum saya merantau saya tidak pernah mendengar orang-orang menyebut orang Minang itu orang Padang. Namun, ketika saya pergi merantau saya seringkali mendengar orang-orang menyebut Minang itu Padang. Ingin rasanya saya menangis.
Saya bertemu banyak orang Minang di perantauan, entah kenapa kata "Padang" selalu di ucapkan. Pernah ketika itu saya bertemu dengan orang Minang, ia berkata seperti ini, "Urang Padang lo, da? (bahasa Indonesia: Orang Padang juga, uda?". Lalu saya menjawab "Indak, da. Awak urang Pariaman. (bahasa Indonesia: Tidak, uda. Saya orang Pariaman)".
Kenapa Padang begitu melekat di pikiran orang-orang, bahkan orang Minang asli sekalipun. Saya agak tidak suka ketika orang-orang menyebut saya orang Padang. Kenapa? Karena saya bukan orang Padang, bukan suku Padang, dan tidak tinggal di Padang. Jadi mana mungkin saya bisa mengaku-ngaku dan mengatakan "Saya Padang". Kenapa saya mempermasalahkan ini? Mari kita bahas selanjutnya.
Perbedaan Orang Padang Dengan Orang Minang
Mohon untuk mengingat ini baik-baik. Padang adalah sebuah Ibukota Provinsi Sumatera Barat. Walaupun Padang identik dengan suku Minangkabau, tapi Padang bukanlah Minangkabau. Perlu pembaca ketahui, wilayah Minangkabau bukan hanya Sumatera Barat saja, melainkan juga separuh daratan Riau, bagian utara Bengkulu, bagian barat Jambi, pantai barat Sumatera Utara, barat daya Aceh, dan Negeri Sembilan di Malaysia.Jadi, orang Padang ya orang Padang dan orang Minang ya orang Minang, seperti Bukittinggi, Payakumbuh, Pariaman, Pandaisikek, Painan dll.
Wilayah Minangkabau
Saya akan membahas sedikit terlebih dahulu mengenai wilayah Minangkabau. Faktor penyebab orang-orang menyebut Padang, mungkin karena tidak tau wilayah-wilayah Minangkabau. Berikut ini adalah pembagian wilayah/daerah yang termasuk Minangkabau, yaitu:- Daerah Darek (Luhak)
Daerah disebut daerah asli Minangkabau, yang meliputi 3 daerah yang disebut dengan Luhak nan Tigo, yakni Luhak Tanah Datar, Luhak Agam, dan Luhak Lima Puluh Kota.
Luhak Tanah Datar : sebagian Sawahlunto Sijunjuang, dan Solok.
Luhak Agam : Lawang nan Tigo Balai, dan Nagari sakaliliang Danau Maninjau.
Luhak Lima Puluh Kota : daerah di sepanjang Batang Sinamar, daerah sekitar gunung Sago bagian utara dan barat, seiliran Batang Lampasi dan Batang Agam, sampai ke Sipisak pisau Anyuik (Pekanbaru sekarang). - Daerah Rantau
Daerah ini tempat merantau orang dahulu. Daerah rantau Minangkabau dikenal juga dengan sebutan Rantau Nan Tujuah Jurai, yaitu Rantau Kampar, Kuantan, XII Koto, Cati Nan Batigo, Negeri Sembilan, Tiku Pariaman, dan Pasaman. Daerah Tiku Pariaman dan Pasaman dikenal juga sebagai daerah pasisie. - Daerah Pasiesie
Daerah ini meliputi sepanjang pantai Sumatera bagian barat. Mulai dari perbatasan daerah Minangkabau dengan daerah Bengkulu sekarang, yaitu Muko-Muko, sampai ke perbatasan Minangkabau dengan daerah Tapanuli bagian selatan.
Ketika pembaca telah mengetahui daerah-daerah Minangkabau, tidak ada alasan lagi untuk menyebut orang Minang itu orang Padang. Please atuhlah!
Telah sekian lama kerancuan ini terus bergulir, sepertinya anak-anak Ranah Minang atau orang Minang begitu santainya menerima hal seperti ini dan membenarkan saja ketika orang-orang menyebut Minang itu Padang.
Memang ini ibaratkan orang-orang menyebut orang Medan walaupun ia tidak berasal dari Medan, melainkan daerah-daerah di Sumatera Utara lainnya. Tapi bagi saya sendiri ini adalah masalah tersendiri bagi saya ketika orang-orang menganggap saya orang Padang dan bukan Minang. Seringkali saya ingin menangis rasanya akan hal seperti ini.
Ada hal lain yang membuat saya sedih lagi, yaitu:
- Ketika orang-orang menganggap bahwa Padang sebagai suku bangsa dari Sumatera Barat.
- Menyebut adat Padang daripada adat Minang.
- Menyebut bahasa Padang daripada bahasa Minang.
- Menyebut rumah makan Minang adalah rumah makan Padang
Sebernarnya kita sendiri yang tidak sadar bahwa kita sendirilah yang telah me-labelli bahwa Padang adalah Minang. Contohnyaa dapat kita lihat ketika orang Minang pergi merantau dan membuka usaha warung nasi, mereka menulis di warungnya itu "Masakan Padang" dan "Rumah Makan Padang". Padahal itu adalah masakan Minang dan bukan Padang. Alhasil yang jadi tersohor dan terkenal adalah "Padang" dan bukan "Minang". Padahal di Padang sendiri kita tidak menemukan rumah makan Padang, bukan?
Mungkin sebagian orang hal semacam ini biasa saja dan tidak perlu di bahas atau di luruskan. Tapi bagi saya ini adalah masalah. Masalah yang harus di luruskan. Karena saya agak keberatan dengan sebutan "Padang". Dan saya lebih bangga ketika saya disebut orang "Minang" dan ketika orang-orang menyebut dirinya "Orang Minang" dan bukan "Orang Padang".
Sungguh ironi bukan kalau hal semacam ini terus berlangsung? Jadi, sebenarnya kita sendirikah yang telah me-labelli atau membekokan sebutan Minang menjadi Padang? Atau kita setuju-setuju saja ketika kita disebut orang Padang dibandingkan orang Minang? Sepertinya saya agak keberatan akan hal ini.
Jadi, disini saya hanya ingin meluruskan saja. Bahwa Minangkabau bukanlah Padang. Semoga dengan artikel dari saya ini dapat memperkenalkan Minangkabau lebih jauh lagi.